merengkuh sunyi dalam dekapan
meredam tiap rintih kepedihan
tak usah mencari seorang kawan
jelas tak ada untuk berdampingan
jangan pula dicari jejak rembulan
sebab yang tersisa hanya kegelapan
tanyalah dimana kusimpan harapan
tak kan tersuguh jua satu jawaban
nyatanya tak satupun dapat mengerti
sembilu duka yang kini merajam hati
layaknya hujan, tangis tak terhenti
ketika realita menjadi setajam belati
lalu, siapa yang disebut teman sejati
bila hanya kesepian yang beri arti
sendiri, menghibur diri dan menanti
saat dimana hidup tak lagi tersakiti
Langganan:
Postingan (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...