Sabtu, 25 Desember 2010

Cinta dan Puisi Kahlil Gibran

Cinta yang tak terbatas
menuntut rasa memiliki dari Sang Kekasih.
tetapi cinta yang terbatas hanya
menuntut dirinya sendiri

Cinta yang tak bersemi, senantiasa
telah menemui ajalnya

Cinta yang dibasuh oleh air mata,
akan tetap indah dan suci selamanya

Cinta lewat di hadapan kita,
dihiasi kelembutan hati; tetapi kita lari dari
padanya dalam ketakutan, atau kita
malahan bersembunyi di dalam kegelapan
atau kita merengutnya untuk melakukan
perbuatan jahat atas nama cinta.

Cinta adalah seekor burung jelita,
yang berharap untuk ditangkap,
namun menolak untuk disakiti.

Cinta tanpak sebagai pilar-
pilar menara cahaya ketika kegelapan
melingkupi segala sesuatu

Ketika cinta mulai luntur
ia mencari-cari alasan

Cinta tidak menyadari kedalamannya
sampai saat perpisahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...