Selasa, 28 Juni 2011

Daun daun melatiku

Sedih hatiku memandangmu
daun daun melatiku
tampak kusam dan layu
terbakar kemarau
serpihkan pilu
dalam nadiku

angin senja yang dingin
sepoi basah berirama
putri langit biru nirwana
menggoda jiwaku bermuram durja

aduhai melati
janganlah adik bersedih hati
semoga esok pagi
embun pagi menetes
disela jemari mewangi
patahkan kemarau yang arogansi
matikan senyum hangat
si bunga hati

tunggulah bungaku melatiku
siratkan sabarmu
peluk mesra doaku
ingin kudengar suara indahmu
bertasbih syukur
biar daunmu kering
terbakar kemarau yang kian garang

tenanglah bungaku..
Akan kusirami daun keringmu
kuusap manja kelopak wangimu
hingga putikmu tak lagi berduka
hanya menyemai ridho padaNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...