Minggu, 25 Desember 2011

Hujan di Hatiku

Bagaikan malam menebar kelam
langit pun terasa muram
enggan berkedip bercengkerama
bersama gemintang
sekedar melantunkan bait kesejukan
berbalut kesunyian
di batas kehidupan
lewat moleknya kerlap kerlip bintang

tak sama dengan alunan suara hujan
yang jatuh ke bumi
lalu mewangikan semua bunga
mendinginkan cakrawala
semesta raya alam nirmala

hatiku luka
menggigil di sukma egomu
yang mengirim bayu amarah
hingga segalanya menghitam dalam rinai pedihku
tangisku

tak ingin kusentuh lautan rindu
bila segaranya akan membenihkan benci
di muara hati.

Lalu sepi memanggil masa laluku
sekedar bertukar waktu
kubenamkan dalam larut bayangmu
sampai kulelap mencoba melupakan semua kenangan itu
sebelum menghapus jejak jejak rindumu
di pelataran keikhlasanku
menerima semua takdir kuasa
dariNya.

Jakarta, 221211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...