Minggu, 30 Desember 2012

PANDUAN MENULIS ESAI

oleh Pakde Azir
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

STRUKTUR ESAI

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:

1. PARAGRAF PERTAMA :  Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. PARAGRAF KEDUA SAMPAI KEEMPAT :  Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. PARAGRAF KELIMA (TERAKHIR) : Merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis  untuk meyakinkan pembaca

Dimaksud dengan TESIS di sini ialah statement (pernyataan) atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam tulisan; jadi bukan semata-mata dalam pengertian khusus yaitu tulisan yang mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah — antara lain harus dilengkapi dengan Tinjauan Pustaka  dan Metodologi Penelitian  — untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi; walaupun artikel ini bisa juga dijadikan acuan untuk melakukan penulisan tesis akademik.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ESAI :

A. MEMILIH TOPIK
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia”  adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview),  maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia”  atau “Situasi Politik di Indonesia.”  Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

B. TENTUKAN TUJUAN
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apa pun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

C. TULISKAN MINAT ANDA
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Apa yang anda pikirkan? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan dulu mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

D. EVALUASI POTENSIAL TOPIK
Jika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih. Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

E. MEMBUAT OUTLINE
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
(1) Mulailah dengan menulis topik anda di bagian atas.
(2) Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar di antaranya.
(3) Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud.
(4) Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik.
(5) Jika anda menjelaskan suatu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.
(6) Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.
(7) Pada masing-masing angka romawi, tuliskan huruf (A, B, C) dan atau angka arab (1, 2, 3) menurun di sisi kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.

CATATAN : Penomoran paragraf (dengan angka romawi dan huruf serta angka arab) yang hanya merupakan penolong dalam membuat outline.  Setelah itu anda boleh menghapusnya. Boleh juga kalau anda mau mencantumkan paragraf dalam bentuk angka dan atau frasa, tetapi itu bukan suatu keharusan dalam penulisan esai.

F. MENULIS TESIS
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
— Bagian pertama  menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
Bagian kedua  menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

G. MENULIS TUBUH ESAI
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

— Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.”

— Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.

— Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.

— Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan awal (konklusi) pada masing-masing paragraf.

— Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan  dan kesimpulan.

H. MENULIS PARAGRAF PERTAMA
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Caranya :

Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya.  Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

Memulai dengan suatu anekdot,  yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.

Menggunakan dialog  dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.

Tambahkan satu atau dua kalimat  yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.

Tutup paragraf  dengan pernyataan tesis anda.

I. MENULIS KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat — namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas —  yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.

J. MEMBERI SENTUHAN AKHIR (FINISHING TOUCH)
Langkah-langkahnya :

Teliti urutan paragraf.  Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus ”nyambung” dan logis (masuk akal). Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.

Teliti format penulisan.  Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya.

Teliti tulisan.  Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frasa untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.

— Teliti kembali kesalahan tulis dan tata bahasa anda.

Tiga kata kunci untuk menulis : (1) berlatih; (2) berlatih; (3) berlatih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...