diantara persinggahan malam
terlukis bayang kalbu muram
saksikan biduk perlahan karam
membawa asa jauh tenggelam
denyut harap seolah mati
tiada cahya pantas dinanti
tiap impi jadi tak punya arti
begitu sulit menata hati
terlihat raga tanpa nyawa
seonggok tubuh tiada berjiwa
kemana damai itu dibawa
menghapuskan gelak tawa
pedih leleh dipelupuk mata
jadikan lidah kelu terbata
segalanya serupa derita
padam sudah cercah pelita
kini, hanya menanti mentari terbit
gantikan warna hitam lembar langit
sirnakan ragu yang kian menghimpit
dikala rona cinta mulai membersit