Senin, 18 Oktober 2010

KERAS HATI


Terhentak kaki seolah ingin memenggal bimbang
Menatap tajam kepuncak tebing tinggi menjulang
Mendaki terjal hati dengan kerikil tak terbilang
Namun waktu yang terlewati bukan sia-sia terbuang
Caya butir asa tak kan henti benderang
Meski beku sikap kerap setajam parang
Mengiris harap yang tersusun seelok bintang
Menjadikannya selayak barang yang t’lah usang
Cinta, tak ingin lepas terus ku sandang
Walau keras hatimu tak bisa di pantang
Tak peduli angkuhmu yang mungkin merintang
Karna tulus ini kelak yang nyata kau pandang

2 komentar:

  1. Assalammualaikum kata bicara bagaikan sebilah pedang,makin diguna makin tidak terbilang,bergantung pula siapa yg pegang,nescaya ini bukan kepalang...

    BalasHapus
  2. Assalammualaikum kata bicara bagaikan sebilah pedang,makin diguna makin tidak terbilang,bergantung pula siapa yg pegang,nescaya ini bukan kepalang...

    BalasHapus

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...