"Merelakan orang yang kita cintai pergi", sekilas kata-kata itu terdengar begitu bodoh. Sebagian orang mungkin akan bertanya, "Mengapa tak berusaha untuk memperjuangkannya? Mengapa tak sedikit saja berkorban demi kebersamaan yang indah?". Memang benar, segala sesuatu butuh perjuangan dan pengorbanan. Tak satupun didunia ini bisa di dapat dengan cuma-cuma. Namun, yang dimaksud dengan merelakan disini adalah bila kita telah berusaha dan berjuang sekuat tenaga demi keutuhan dan kebersamaan yang kita harapkan. Seperti kata2 yg pernah jadi bagian dialog dalam salah satu film Korea "Bukan melepaskan namanya, tetapi mendorong untuk pergi, jika tidak pernah berusaha menahannya." (kira2 begitu kalau ga salah ingat. hehehe...)
Tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa tak kan semudah itu merelakan seorang yang ada dalam hati menjauh atau bahkan merajut kebahagiannya bersama orang lain, karena dia tidak bahagia bersama kita. Ada banyak alasan mengapa kita sulit merelakan. Pasti juga akan terasa sakit karena kita masih mencintainya terlalu dalam. Terlalu sulit menghapus tiap kenangan yang masih terpatri begitu kuat di dinding2 hati. bahkan tak jarang muncul pemikiran bahwa tak kan pernah ada yang sebaik dirinya. Atau sekedar berfikir bahwa dialah satu-satunya yang dapat membuat kita bahagia. Kita pun mulai merangkai sejuta alasan mengapa kita sangat membutuhkannya.
Semua bentuk pemikiran diatas sangatlah wajar bagi seorang yang sedang patah hati (Aku pun pernah mengalaminya, semua perasaan dan pemikiran itu pernah ada dalam diriku. Begitu berat merelakannya pergi). Tapi hal terbaik yang bisa di lakukan adalah berusaha mengubah semua pola pikir itu dan menempatkan sudut pandang yang benar2 berbeda. Tak ada gunanya terus memaksakan menabur cinta yang tak bisa terus tumbuh dan malah semakin layu hatinya. Tak kan pernah ada masa depan jika kita terus berdiri ditempat yang sama sambil menggenggam hal yang seharusnya hanya menjadi bingkai kenangan yang menghias sudut2 kecil ruang hati kita. Semestinya kita berusaha menyadari bahwa Sang Maha Pengasih & Penyayang lah yang mengetahui apa yang baik bagi kita. Jika sesuatu diambil atau dijauhkan dari kita (bahkan setelah kita berdoa dan berusaha keras), maka itu berarti Allah telah menyiapkan suatu yang lebih baik. Ada dua kemungkinan yang bisa kita yakini. Pertama, Allah akan memilihkan orang lain yang lebih baik untuk menggantikannya. Dan yang kedua Allah akan mengembalikan orang itu kelak ketika dia lebih baik untuk kita atau sebaliknya, kita yang jadi lebih baik untuknya.
Semua itu ada dalam kekuasaan Allah. Manusia hanya bisa berusaha. Yang bisa kita lakukan hanyalah terus meminta dan memohon yang terbaik, juga terus meyakini bahwa yang terbaik itulah yang akan jadi takdir kita seumur hidup nantinya. Jadi kita harus benar2 belajar bagainama merelakan sepenuh hati. (saat ini pun aku masih terus belajar)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar