Rabu, 17 November 2010

MENCARI LETAK KEBAHAGIAAN

Sering kali orang bertanya dimanakah letak kebahagiaan yang sesungguhnya, termasuk aku. Begitu banyak alasan yang diciptakan oleh hati dan pikiran mengapa kita "tidak bahagia". Mulai mengeluh dengan berbagai ucapan, "mengapa aku tidak bisa seperti mereka? Tidak mendapatkan apa yang aku inginkan? Tidak pandai? tidak cantik atau tampan? Tidak berkecukupan secara materi? Atau bahkan mungkin, mengapa aku kehilangan orang yang sangat aku cintai?" dan entah keluhan macam apalagi. Sebenarnya apa arti dari kebahagiaan itu sendiri aku masih belum dapat mendefinisikannya. Aku pun masih sering mengeluhkan hidup ku. Tapi setidaknya aku pernah belajar hal yang sangat berharga dari seorang sahabat.

Mas Aris, begitulah aku biasa memanggilnya. Adik dari sahabat dekat ku, yang juga pernah ku tulis sebagian kisah hidupnya di blog ini dengan judul WUJUD CINTA SEBENARNYA. Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, mas aris adalah juga salah satu di antara orang-orang terpilih yang di percaya oleh Allah, bahwa dia sanggup menjalani hidup dengan Muscular Dystropy (MD) atau Distrofi otot, suatu penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik dan secara bertahap dapat melemahkan sistem kerja otot. Karena penyakit ini lebih cepat bereaksi pada anak laki-laki, mas aris sudah mulai mengalami kesulitan gerak sejak usia SD. Dan itu membuatnya terpaksa berhenti sekolah saat masih duduk di kelas 4 SD. Sejak saat itu mas aris hanya tinggal dirumah. Semakin hari kondisinya semakin lemah tapi mas aris terus bertahan. Sebagian besar penderita Muscular Dystropy (MD) hanya bertahan hidup pada usia remaja sampai 20-an. Tapi mas aris berbeda, dia mampu terus bertahan dalam kondisi yang relatif stabil hingga saat ini (usia 26thn) karena semangat hidupnya yang sangat tinggi.

Mas aris memang sudah sangat sulit dalam bergerak, bahkan untuk terlalu lama pun akan membuatnya kecapaian. Kesulitan dalam bergerak itu membuatnya hampir tidak pernah keluar rumah. Dia juga butuh banyak bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk duduk sekalipun dia harus dibantu. Tapi justru darinya lah aku belajar banyak hal. Dia sama sekali tak pernah mengeluh. Kalimatnya yang selalu ku ingat adalah, "Aku yakin Allah lebih tau apa yang terbaik buat ku." Begitu tabah dan ikhlasnya dia menjalani hidup. bahkan dia selalu bisa tersenyum dalam kondisi apapun. Dia bilang, "Ini justru membuat ku lebih dekat dengan-NYA. Aku harus bersyukur, karena mungkin jika aku dilahirkan sebagai seorang yang normal secara fisik, aku tak kan se-taat ini dalam beribadah. Makanya Allah memilihkan jalan ini untukku". Subhanallah, sungguh aku ingin menangis saat mendengar kata-kata itu saat pertama kami bertemu dulu. Sampai saat ini pun dia masih sama, keceriaanya masih seperti dulu, tak pernah berubah. Setiap kali aku merasa sedih dan dibebani masalah berat, tanpa sengaja mas aris selalu bisa menghiburku dengan canda tawanya. Pribadinya yang setegar karang membuat ku merasa sangat iri. Andai aku juga bisa sekuat itu dalam menjalani hidup. Mas aris selalu bilang bahwa dia bahagia dengan hidupnya. Dalam hati aku selalu bertanya-tanya, bagaimana dia bisa tetap merasa bahagia meski hidupnya begitu sulit. Aku pun bertanya, "mas, kenapa mas aris selalu bisa tersenyum setulus itu? Bagaimana mas aris bisa tetap menikmati hidup meski dalam kondisi seperti apapun? Dan inilah jawaban darinya, "Cobalah untuk lebih bersyukur atas segala yang kita miliki, maka kita akan merasa bahagia. Punya waktu yang lebih panjang untuk terus bertahan dan beribadah kepada-NYA juga udah jadi nikmat yang tak terhitung. Memiliki kesempatan untuk selalu mendekatkan diri pada-NYA adalah sesuatu yang harus disyukuri."

Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-NYA, itulah yang belum bisa kulakukan dengan benar hingga aku masih sering merasa sedih untuk hal-hal kecil. Sebagai makhluk yang lemah dan tak punya kekuatan apa-apa, seharusnya kita menyadari bahwa hidup ini terus berjalan dengan jutaan nikmat yang tak terbilang jumlahnya. Bahkan udara yang kita hirup pun juga adalah wujud nikmat. Dari mas aris aku belajar bahwa kebahagiaan terletak di dalam setiap hati yang mau bersyukur. Karena dengan adanya rasa syukur, mata batin kita terbuka dan dapat melihat betapa hidup sangat indah. Dengan rasa syukur itu tumbuh keikhlasan untuk menerima semua ketetapan-NYA dan menyadari bahwa tidak ada satupun yang terjadi secara kebetulan karna semuanya sudah diatur demi kebaikan kita. Dan dengan keikhlasan itu pun akan tercipta ketentraman hati yang dalam, hingga tak perlu merasa sedih atau terbebani jika sesuatu tak berjalan seperti yang kita mau, karena hati kita bisa percaya bahwa Allah telah memilihkan jalan yang lebih baik. hanya perlu bersabar menanti ditunjukkannya jalan itu kelak.

Kepada semua yang membaca tulisan ini aku mohon doanya agar mas aris kuniawan selalu sehat dan kondisinya selalu stabil agar dia bisa mengajarkan pada lebih banyak orang tentang semangat hidup, kesabaran dan keikhlasan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...