Terkadang warna sayu kehidupan menghujam
Entah berapa lama pekatnya kan tertanam
Tak urung tepian hati jadi begitu rindu
Akan titik-titik kebahagiaan yang terpadu
Perlahan biduk mulai mengabaikan nahkoda
Lesapkan senyum dalam satu petikan nada
Arah cahaya pun tak lagi indah terbias
Hilang bersama realita yang kian beringas
Tapi, tautan waktu belum berhenti berputar
Elegi kehidupan masih bisa kembali berpijar
Genangi segenap hati dengan satu obsesi
Akan ada tetes hujan, sekali lagi mengisi
Rubah hampa jadi rangkai harap di tiap sisi
Sahabat, tirai kelam itu kan segera terganti
Oleh tebaran pelangi menjadi kata pasti
Bangun kembali semangat yang terbelenggu
Agar tiada kau tenggelam dalam jerat ragu
Tetaplah tegar sobat, bahagia masih menunggu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Keren bgt kak, puisi yang memotinasi. :)
BalasHapusttp tegar dan semangat... :)
BalasHapus