Masih lekat di memoriku
kau datang dengan lingkar senyummu
aroma kicaumu yang manis
gelitik rasa ingin tahu
begitu ceriakah dirimu
matamu
mata yang berisi ribuan cahaya
berkilat tak pernah jemu ku melihat
seakan semua warna di hatiku
begitu terang
dan hadirmu tenangkan gejolak sedihku
disini aku berdiri
diantara redup airmata dan asa
saling bertautan
saling merangkaikan
entah apa yang bisa kau katakan
saat rapuh ini jadi bagian darahku
kau tak pernah bersuara
dan aku merasa tak bermakna
jalani sisa hari yang gersang
senyumku rusak
jalanku tersayat
hatiku retak
gemeretak
diam...
Namun seguris misteri tiba tiba
mengejutkanku
ketika ku tahu kau ikuti jalanku
aku tersipu dengan bekunya kristal mataku
tapi tetap mencoba mendengarkanmu..
Jangan menangis lagi
karna aku tak ingin biarkan
sesuatu lukai lagi hatimu
itu suaramu.
Lubuk hati yang dalam untukku
menghapus semua hujan
dimataku..
Sekali lagi kutersipu.
Tetapi tanpa lagu airmata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar