By: Ain Saga
Apa lagi yang akan kita banggakan
pada sesama mahluk Tuhan
apalagi yang akan kita pamerkan
sedang keranda usia
setiap hari selalu mengucap
selamat tinggal dunia
lihatlah hatimu
lihatlah catatan perjalananmu
berapa kali kau telah menoreh aroma dosa
lukisan luka dihati manusia
atau hati yang papa
demikian kau masih bisa tertawa
selimuti akal dengan pintu pintu keterbelakangan
kemalasan
tak tahu arah tujuan
hidup hanya untuk kenikmatan
kapankah kabut hati kan terbuka
tunggu bila semua tiada
keranda usia yang akan peringatkanmu
bahwa hidup tidak sekedar permainan
tapi amanah yang maha Perkasa
mari periksa sampai dimana
kau dapat selamat lewati semua
mari periksa..
Periksalah hatimu..
Apakah ia air yang lembut
atau batu yang terjal..?
Selasa, 12 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar