Pengembaraan yang panjang
menuntut untuk diam
hanya telinga mendengar
namun hati banyak bicara
perjalanan melelahkan
tak percuma dalam genggaman
tak ada kata terlambat
bila kita mau berbuat
meski kau bukanlah seorang malaikat
atau peri madu negeri nirwana
tulus hatimu luluhkan
gegar budaya
padamkan sebilah pisau curiga
yang mengalir ke jantungmu
kini hanyalah simponi rindu
kepakan sayap keberanian
dan renungan persahabatan
betapa mahalnya arti mutiara
meski kadang kita tak pernah menyadarinya
meski sekedar bertanya
dan bertanya.
Kapan kita pernah jatuh cinta
pada keterasingan
dan ruang gelap tanpa suara??
Kita tak pernah mau bertanya
hanya ingin jadi nomor dua.
(buat apa?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar