Sabtu, 21 Mei 2011

Di Alam Kebekuan

Terbangun dalam dekapan sunyi
Riuh bayu pun berhenti bernyanyi
Seketika mentari coba bersembunyi
Menutup diam suara nada bunyi

Letih merintih di alam kebekuan
Tiada bergema, hanya jejak kesepian
Lelah terus memaksa berlarian
Tak jua sampai di belahan tepian


Sejenak diam menadah airmata
Hibur diri yang di rundung derita
Tiada beriring sebatas tatap gulita
Menenang hati dengan semu tercipta

Biar saja terlena teduh mendung
Asal mimpi tetap tinggi diusung
Bila hujan turun sebelum berpayung
Di bawah dahan-Nya cukup berlindung


Benarkah sendiri aku tak berteman
Lalu siapa mereka yang bersebelahan
Melipat rapi pucuk-pucuk senyuman
Mengapa tetap terasa di isi keheningan

Maka maaf pun ku pakai ditiap jemari
Agar melekat di jabat mereka saat kemari
Semoga mengerti hadirnya bukan kuingkari
Hanya belum ku temu nuansa yang di cari

Tetap lihai ku saat nikmati suguhan senyap
Agar jamuan utama asa tiada pernah lenyap
Menghirup nafas tanpa lepas meski pengap
Hingga percik dua batu sempurna nyala harap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...