Rabu, 01 Juni 2011

Bila airmata bicara

By: Ain Saga

Bila airmataku bicara
lembah ngarai menjadi sunyi
menahan isaknya
tumbuhlah dari tetesan kelopak
mawar merah namun luka
melati tak lagi harumkan hati

bila airmataku berkata
adakah kau miliki pedih ku
teraniaya
tak ada yang bisa buatkan
aku sehelai saja
doa yang mustajab
yang tajam bak pedang utara
menghentikan rajutan cerita duka
bila lautan nelangsa
berkibar jumawa
diatas langit cinta

cinta katamu
tak seindah tutur caci,u
cinta reliefmu
tak sehangat debur bahasamu

mungkin harus tetap miliki daun kesabaran
atas ranting ranting patah
karena tarian jemariku
terlalu cepat berlalu
melintas jalan yang kutuju
dan kau terjatuh tersentuh kuda putihku
terpelanting menabuh dendam

tak perlu tak perlu begitu
airmataku tlah bicara
apa tak cukup hati hakimi rasa
karena hatimu tak sama dengan hatiku
hatiku terbuat dari kaca
sedang kau besi membara
kapankah sama???
Pikirkan.
Dengan ketulusan
bukan jumawa.com.
Itu dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...