Rabu, 15 Juni 2011

Menyibak Esok Dari Masa Silam

Bisakah melepaskan alam
Dari bingkai serutan kelam
Netra jadi berpelupuk buram
Tak melihat kecuali suram


Maka dirasa rindu kian dalam
Pada setitik sorot temaram
Yang dulu pernah terekam
Saat ulu cahaya belum padam


Mencari dihamparan legam
Terkadang perih sontak menikam
Tanpa tau salah apa digenggam
Tertuduh atas pudar kilau pualam


Rintih batin segera diredam
Sebelum nyaring berdentam
Benang harap lebur di sekam
Tak pernah sempat tersulam


Lembar hidup lebih dulu kusam
Dihadapan setengah gurindam
Tiada sempuna kata yang dianyam
Sebab surya terlanjur terbenam


Bila tiada akhir bagi malam
Bagaimana asa dapat kutanam
Sedang ketidakberdayaan mendekam
Bersuara tak ubahnya seperti diam


Mengakui diri yang selalu awam
Acap kali keliru meletakkan paham
Merunduk disaat nada uji berdegam
Bodohnya biarkan sirna segala azam


Sunyi temani hati mengais kalam
Sebelum luka  bak bertabur garam
Menyusun doa tuk dapat jumpai ilham
Agar tersibak esok dari gelap masa silam


Tiada ingin segenap kalbu jadi iram
Apalagi jika sepenuhnya menghitam
Maka kepada-Nya pinta tak membekam
Tak lagi dalam putus asa tenggelam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...