Sepintas paras membentuk dihamparan kebiruan
Endapan dari semua untaian bayang kenangan
Nanar mata penuh hasrat menangkap gerakan
Angkasa seolah membingkai tiap langkah awan
Namun sadari sungguh panjangnya perpisahan
Direntangkam jarak sedemikian menyakitkan
Ungkap gundah pun menjadi sia-sia diutarakan
Nyanyiannya hanya terpendam dalam kebisuan
Gamang antara remang tiada temui keberadaan
Ruang hati biar saja kosong tak akan lagi terisi
Isyaratkan ingin buka tirai hari denganmu di sisi
Nantikan saat diri mampu kembali tebarkan resi
Dibawah naungan mimpi yang terukir nan serasi
Untuk pengindahan hidup dari pendar satuan rasi
Deru sang bayu menuliskan dengan tepat lepuh jiwa
Alunan nada yang sarat akan kesepian tanpa tawa
Resapi benar kesendirian disegala dimensi terbawa
Inilah dalamnya kehilangan yang mematri kecewa
Kerinduan kian membelenggu hembusan nafas
Elegi pilu teramat sangat tiada henti menghempas
Jejaki nuansa rasa ditengah jarak terbentang luas
Adakah hak kuminta mentari berputar lebih lekas
Untuk alihkan waktu dimana rindu dapat dilepas
Hingga saatnya tiba kita pada pertemuan mengaras
Akan terus kumainkan senandung rindu acuhkan batas
Naif iramanya belai kalbumu meski dari kejauhan membidas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar