Kamis, 25 Agustus 2011

Deritaku bukan Deritamu

Langit yang biru menawan itu
seolah mengerti
apa arti kabut di matamu
tapi siapa perduli

saat kau habiskan malam dalam
desah hujan
berbaur dengan rasa hampa meraja
habiskan asa setengah terkoyak

hidup menagih rasa kenyang
dari getar keroncong di lambungmu
menyanyikan lagu merdu luka
dan membentuk bunga airmata

hanya kamar sepeta kecil
dengan atap bocor di sana sini
kau jalani hidup yang fana

Nadimu ingin berteriak
tapi suaramu ditelan getir sepi
hilang dalam bayang gamang
hanya segaris asa yang tercecer basi
mengusik kesabaranmu
menjalani waktu penuh lapang
seolah tak terjadi perang

insan marginal terayun sepi
di peraduan gubuk sunyi

ingin meraih bintang
seakan tak mungkin.
Ingin memetik bulan
serasa jauh

sejauh awan yang mulai menghitam
berganti gelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...