Semakin siang
semakin garang bumi kita
melahap salju berceceran bisu
di tepi jalan kering kerontang
tak ada geletar tawa yang kerap menggoda
pohon pias mengunduh luka
daunan gugur luluh lantak
terhempas kekeringan
namun puncak tetaplah tegar
menanti pendakian panjang
berteman penghayatan
gelombang insan mengadu nasib
menatap alam dengan nada romantik
rindu memetik bintang
temukan haluan
arah mimpi berlagu nyanyian
irama khayalan
mari menuju puncak
sampaikan hasrat di muara jejak.
Mengepak sayap rasa
meminum anggur rasa
bercampur segenap doa
sempurnalah mekar bunga
Jakarta, 200911
Ain SaGa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar