Selasa, 27 September 2011

Larut malam

Dentang jarum jam kian cepat berlari
menyentuh semua imaji
tebarkan sunyi di pori hatiku
yang tlah lama terayun bisu

seribu bayang seakan menyentuh
rasaku
menangisi hari lalu
yang tak selalu manis bagai madu
dan dingin bersalju

pikirmu
pikirku kerap bersilangan
seakan jalan ini berlapis ombak bergetaran

serpihan malam
menuai getar
alam yang menawan
jemukan pikiran
tempat aku layangkan pengorbanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...