Sabtu, 17 Desember 2011

Dari Balik Jeruji Api

kita sama sama muak, kawan
aku mengerti perasaanmu
seperti diiris
ketika kau merasakan sebuah khianat
hati nurani yang di khianati

menunggu, lelah menunggu
menunggu keberanian datang
hanya berani menutup
hal yang sepatutnya diselesaikan

jarum demi jarum pekakkan jiwamu
raga kuat yang hatinya jatuh goyah
melihat keadilan begitu simpang siur

tapi itu tubuhmu, kawan
semua hal didirimu
segala yang dipertaruhkan
orang orang yang begitu mengasihi

kenapa, untuk apa,,
entahlah, mungkin hanya Tuhan tahu
mungkin setelah ini
setelah peristiwa ini
pikiran kita semua akan terbuka jernih
untuk terus berjuang
berani berbuat

semoga kami disini mengambil hikmah,
semoga kedamaian melingkupimu disana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...