Tak perlu mencoba bersembunyi
Jika hanya merindu nuansa sunyi
Hentikan saja mereka tuk bernyanyi
Jangan biarkan getir menabuh bunyi
Namun percuma memaksanya diam
Yang terlantun tetap kan berdemtam
Hantui relung hingga berubah suram
Tiada henti meski mentari terbenam
Tangis malam teramat memekak
Seolah rayakan luka nian semarak
Suara kegelapan itu kian congkak
Seperti robek telinga saat tersentak
Itulah gema hati dalam penyesalan
Dari raung sejuta dengung kesalahan
Digubah seiring deru laju kekhilafan
Kelam laku masa lalu ialah kenyataan
Hitam jejak tingkah tak kan terhapus
Ikuti bayang sebagai yang diutus
Meminta jawab dari diri penuh ketus
Meski berlari, salah itu tiada terputus
Bising nada itu juga bernama dosa
Iringi batin hingga sesal benar dirasa
Dunia bukan selamanya berkuasa
Maut mungkin pula datang esok lusa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar