Ingin kutitipkan gejolak antara seruan bayu
Biar diredam seluruhnya dalam warna sayu
Melebar pada ukiran hari dan pernah layu
Jadi lapang tanpa kecamuk emosi merayu
Tanganku lemah menyangga lembaran langit
Meski diiris hingga sisa bagian paling sempit
Sedang tak terhitung luasnya, teramat rumit
Pun tak tergenggam puingnya, terlampau sulit
Penat sungguh dirasa jejaki paparan hidup
Pengap pula nafas ini saat udara coba dihirup
Tak tersadar bahagia, direlung hati lama terliup
Di penguburan kelam, ditengah batas tertutup
Debu jalan itu menyesak penuh serpih pekat
Terlalu hitam hingga tiada lain yang melekat
Hingga lelah jua langkah begitu memberat
Layaknya gunduk beban, tak kan terangkat
KIni, segenap sanubari memaksa tuk terdiam
Tak lagi peduli pada sembilu pedih merajam
Tiada beranjak, dalam deras pilu tenggelam
Jenuh berkutat bersama sakit yang menghujam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar