Sabtu, 31 Desember 2011

Tegar

Dalam sungai sungai sedihku
kupetik sekuntum sabar di tepi
jalan berkabut debu
meski tiada harum mawar bisa kuhirup di kelopaknya
setidaknya ada sari ketegaran
yang kuatkan perjalanan ini

segala hitam yang kurasa abstrak
seperti menghambur di kelopak mata
ia tersenyum penuh puas jelaga
ia tertawa
seakan segala adalah derita

mungkin segala memang mesti kunikmati
lekuk liku jalan bergetah ini
tak semanis lagu romansa putri
matahari
atau seindah kisah syahdu cleopatra

bersulamkan ketegaran jiwa
kumerangkai rencana
merangkum semua warna
lalu kuhias jadi bianglala

akan kucerahkan lazuardiku
akan kuindahkan jalanku
akan kusandarkan selaksa asaku
bila badai telah berlalu
dan matahari bersinar lagi
di hati kaca yang sempat muram

dunia sekedar reka sayang
sekedar dagelan maya
jangan tumpahkan luka di jelaga rasa

itu tiada guna
tiada guna..

Bisik hati membuncah sepi
kuatkan diri.
Tegarku mengharum kesturi.
Tambatkan asa baru di nadi

Jakarta, 301211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...