Jumat, 27 Januari 2012

Kesturi Hati

Tak layak hanya marah
karena hidup tak selalu ramah
tak usah kau diam dan layu
biar kusentuhmu dengan ketabahanku

wahai kesturi hatiku
ku gelisah bila semua berlalu
kumelangkah dengan sari sari rindu
yang pecah diantara kepayakan sayap setengah lukaku
tapi tak penting kau tahu
apa warna keindahanku
keluguan dan kejujuranku
aku tak biasa meladeni waktu
yang menyisakan hujan di sudut sudut hamparan kalbu.

Aku percaya semua akan berakhir
dengan gelap dan rindang berbeda.
Tergantung musim mengentaskannya
sebagai bara atau airmata.
Atau bahkan tunas perdu cinta.
Meski lahir dari tetesan luka

Jakarta, 160112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...