Senja menurun, malam pun meninggi
Kelam merimbun, sunyi tak terbagi
Langkah diayun, di bingar elegi
Pilu berdunyun, mengantarku pergi
Sampaikah kasih, kepedihan hati
Menjadi serpih, tak terobati
Meski merintih, tak kan pernah mati
Walau tertatih, setia menanti
Bumi membentang, diantara kaki
Terpisah jurang, tiada terdaki
Lantas bertandang, angan terasuki
Paras membayang, rindu terujuki
Terasa hampa, dirundung kecewa
Berharap jumpa, sang belahan jiwa
Tidak tersapa, raganya terbawa
Bahagia alpa, duka pun jumawa
Mengucap cinta, diantara jarak
Titipkan kata, sembari berdetak
Pun menggeleta, asaku berderak
Puing tertata, tak lagi terserak
Kidung teruntai, gubah nada lengkap
Senyum tersemai, tangisku lesap
Impian usai, dalam wujud genap
Bersama damai, kekasih didekap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar