Menarik lembar, benang dalam sulam
Luka tersamar, kuncup mula kelam
Tak urung lebar, jadilah ditikam
Biar bersabar, membuka pualam
Tetapi rindu, diantara kalbu
Tetaplah padu, tak kan jadi abu
Bila pun sendu, kasih menggebu
Antara pandu, yang terbangkan debu
Jangan bertanya, tentang batas waktu
Kapan akhirnya, bawa kita satu
Hati empunya, Sang pemilik restu
Melangkah hanya, tuk bukakan pintu
Ada derita, tak pantas dibenci
Masuki cinta, saat terikat suci
Bukannya kata, melainkan kunci
Damai tercipta, teduh pun merinci
Masa itulah, kan menjadi milik
Meskipun lelah, jalannya menukik
Terhalau resah, lembut memercik
Akhiri kisah, tanpa gurat pelik
Menggenggam tangan, meredakan tangis
Kebersamaan, dijelang merintis
Dan perpisahan, dindinya tertepis
Pun sedu sedan, sepenuhnya kikis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar