Jumat, 17 Februari 2012

Wajah Sekuntum Senyuman

Denyut Nyawa Kian Membisik Pelan,
Hanya Yang Bisa Ku Gambarkan,
Wajah Tenangmu Terukir Senyuman.

Jauh Hanyut Membakar Impian,
Akhirnya Balik Ke Pangkal Tujuan,
Tanpa Bekal Yang Mampu Ku Hamburkan.

Lelucon Maya Tanpa Sempadan,
Ghairah Meniup Takhta Keinginan,
Sungguh Masa Tak Pernah Kecukupan.

Akur Ku Dalam Rengkuh Kerugian,
Belas Ihsan Siapa Dapat Ku Pautkan,
Kerna Tak Tertampung Durjana Keberatan.

Ternyata Angkuh Berpaksi Kezaliman,
Khilaf Tanpa Segugus Pengembalian,
Jajaran Kemunafikan Mendera Keadilan.

Denyut Nyawa Kian Membisik Pelan,
Hanya Yang Bisa Ku Gambarkan,
Wajah Tenangmu Terukir Senyuman.

Akankah Tergamit Penyesalan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...