Bila cinta hanya sekuntum anggrek dalam cermin
Yang terpantul seolah nyata oleh seberkas cahaya lilin
Mungkin hilang bayang itu kala pendar tersapu angin
Padamnya seiring luruh gemuruh yang menabuh ingin
Lalu kembalilah mata pada segumpal balutan dingin
Hitam itu adalah malam yang dalam retina tersalin
Maka diantara sepasang raga terikatlah satu hati
Cukup meski kelima indera harus dipaksa mati
Seperti itulah degup hidup berjalan mencari arti
Ditengah dua jiwa yang merindui kasih nan sejati
Kemudian perlahan menerjemahkan yang dimengerti
Satu per satu menelakupkan keraguan jadi harap pasti
Disinilah kekaguman merekah sebelum memandang
Harumnya sekeping kalbu semerbak tanpa bertandang
Bahkan ketika bumi memisah dan jarak membentang
Sentuhan bayu menjadikan keindahannya tiada lekang
Mampu mengabadikan warna tanpa pernah menghilang
Terjaga hingga naungan-Nya atas ikatan suci pun datang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar