Menelusuri jejak malam
Ketika semesta bungkam
Sunyi ada digenggam
Bersama hati nan suram
Paras bergurat muram
Berselimut mega hitam
Lalu waktu pun tertikam
Seolah dipaksa diam
Sendiri ditengah temaram
Nikmati pilu kian menghujam
Tangis mungkin redam
Namun asa hampir karam
Kepedihan ini merajam
Layaknya belati tajam
Tiada damai bersemayam
Tinggallah kalbu penuh lebam
Langit masih saja legam
Menanti riuh pagi berdentam
Harap diri lupa rentetan silam
Saat terang surya nanti tersulam
Minggu, 14 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar