Rabu, 01 Mei 2013

Muram, Bayang Kalbu

diantara persinggahan malam
terlukis bayang kalbu muram
saksikan biduk perlahan karam
membawa asa jauh tenggelam

denyut harap seolah mati
tiada cahya pantas dinanti
tiap impi jadi tak punya arti
begitu sulit menata hati

terlihat raga tanpa nyawa
seonggok tubuh tiada berjiwa
kemana damai itu dibawa
menghapuskan gelak tawa

pedih leleh dipelupuk mata
jadikan lidah kelu terbata
segalanya serupa derita
padam sudah cercah pelita

kini, hanya menanti mentari terbit
gantikan warna hitam lembar langit
sirnakan ragu yang kian menghimpit
dikala rona cinta mulai membersit

4 komentar:

  1. Saya suka posting yang ada dalam blog ini. Sukses ya buat blognya
    sedikit mau share aja
    Klik iklan di Dibayar Dollar

    BalasHapus
  2. mantap puisinya min
    febrizki.blogspot.com

    BalasHapus

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...