Di mana aku adalah abdi yang harus selalu manut, mentaati dawuh rajaku
Diriku tak letih, apalagi sungkan mengintai isi jagad raya, karena ketetapanku hanya membawa pedang tajam, karena akulah patih kehidupan
Yang mana tugasku mengambil hakiki Tuhan
Ya !
Bukan dari kata, engkau masih perawan, dirimu masih elok dalam pandangan umat
Kemudian pertanyaan kembali bersabung, tidak !
Bukan karena engkau sudah tua, lantas ibaku menghentikan mandat-NYA
Sungguh, bukan karena dia punya lumbung melimpah bintang, lantas pedangku tumpul menumpasnya
Takkan canggung-canggung, aku !
Hendak mengatakan kepada sang jelata
Kiamat kecil akan kujadikan sebuah purna bhakti hidupmu, kalian semua !
Untuk meninggalkan ladangmu di alam fana
; namun aku kagum melihat satu bentuk nas, sedang tersenyum dengan dada yang terbuka, merelakan umurnya untuk bersayonara
Lantang sembari merangkul pedang, bawalah aku
Temukan aku dengan surga rajaku
;inilah aku dan aku
Jadikanlah aku kematian yang longgar, sebagaimana aku sudah memperhitungkan akal budiku, saat aku berdiri menghadap baitul biru.
2262016
Bukan dari kata, engkau masih perawan, dirimu masih elok dalam pandangan umat
Kemudian pertanyaan kembali bersabung, tidak !
Bukan karena engkau sudah tua, lantas ibaku menghentikan mandat-NYA
Sungguh, bukan karena dia punya lumbung melimpah bintang, lantas pedangku tumpul menumpasnya
Takkan canggung-canggung, aku !
Hendak mengatakan kepada sang jelata
Kiamat kecil akan kujadikan sebuah purna bhakti hidupmu, kalian semua !
Untuk meninggalkan ladangmu di alam fana
; namun aku kagum melihat satu bentuk nas, sedang tersenyum dengan dada yang terbuka, merelakan umurnya untuk bersayonara
Lantang sembari merangkul pedang, bawalah aku
Temukan aku dengan surga rajaku
;inilah aku dan aku
Jadikanlah aku kematian yang longgar, sebagaimana aku sudah memperhitungkan akal budiku, saat aku berdiri menghadap baitul biru.
2262016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar