Selasa, 06 Desember 2016
SYAIR
Meng-inginkan, itulah kelaziman nalar nas
Dapat kedudukan surga
itu wanti-wanti sang guru waskita
Tapi hukum karma adalah jejak gembala
Aduh cening bapa
Tingkah sudah mengenakan fatwa padi kuning
Kerap dusta menggembalai guru
Lupa, lalai bahasa pedangku
Ingin manut satra agama
Patut mengendarai suluh
Aduh bapa...
Jagad semakin lapuk
Keriput tindak terbujuk rayu kerdipan dunia fana
Rasa bagailah terikat kala nan kala
Air putih tidak jadi titah
Saking alit, diri menjadi pembela tanah kuburan
Jatuh kemudian sekar di gunting angin
Mengemas sakit seusai tapa khidmat
Pamulang 06122016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar