Sabtu, 18 April 2009

Indahnya Bermimpi

Banyak yang mengatakan bahwa bermimpi adalah hal yang sia-sia, karena mimpi hanya akan jadi suatu yang semu. Tetapi sebenarnya mimpi adalah awal dari segalanya. Awal dari terbentuknya hari esok yang begitu cerah. Setinggi apa kita harus menggantungkannya? setinggi langit kah? Tidak, nyatanya langit tidaklah cukup tinggi. Biru yang terbentang diatas sana memang sangat indah, seperti hamparan kedamaian. Namun itu semua hanyalah pantulan dari berkas-berkas cahaya yang kemudian sampai pada mata kita sebagai warna biru.

Hidup sebagai seorang pemimpi bukan berarti berkutat dengan khayalan. Pemimpi adalah seorang yang mampu menentukan tujuan hidupnya, berani selangkah lebih maju dari orang lain. Seorang yang melihat resiko bukan dengan ketakutan, namun justru dengan optimisme bahwa akan selalu ada cara mengatasi resiko tersebut, bukan malah lari menghindar.

Merajut mimpi sama sekali tidak seperti menulis di atas air. Tetapi justru bagaikan memahat di atas lempengan emas. jika kita benar-benar bisa menyelesaikan pahatan yang indah. maka lempengan emas tersebut akan jadi lebih berharga, hingga tidak akan pernah usang dengan bergulirnya waktu.

Bermimpi akan jadi begitu indah ketika kita mengiringinya dengan doa dan usaha. Bukan sekedar duduk diam menanti keajaiban datang hingga semua mimpi terwujud begitu saja. Tanpa usaha, mimpi tak ubahnya raga tanpa nyawa. Hanya diam, tak kan pernah bergerak kemanapun, akhirnya lebur ditelan waktu. Tak berharga, tanpa arti, mudah saja di buang dan terlupakan.

Mari bermimpi, lebih tinggi dari yang pernah dibayangkan orang lain, tentukan kemana arah hidup. Jangan pernah berhenti hingga benar-benar berada pada puncak tertinggi. Tumbuhkan semangat yang tak pernah henti membara dalam diri, hiasi langkah dengan pijar keyakinan. tak akan ada kegagalan, kecuali kita berhenti mencoba, berhenti berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...