Selasa, 25 Januari 2011

KETIKA BUANA TAK BERMAKNA

Jenuh ku akan pelik kehidupan
Terhempas dalam gunduk kegagalan
Kerlip memudar tanpa sepucuk pesan
Hitam menelan jejak impian
Udara membeku bagai salju
Bilur kalbu tak tau menuju
Buana tak lagi bermakna
Darma tak mampu terlaksana
Layang-layang telah hilang benang
Terombang-ambing hampir menghilang
Mata dan telinga tak dapat mencari
Meski terus berjalan bahkan berlari
Pada siapa lagi aku mengiba
Meminta obat dari luka dalam keramba
Dimana ku temu indah cinta
Mengering sudah curah airmata
Hanya Engkau yang kini ku punya
Tempat ku menghampar pedih hati selamanya
Pemilik ruang sempurna tuk menitip harap
Pemberi kasih yang tak hanya sekejap

2 komentar:

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...