By: Arista Putra
Seolah kembali mengukir jejak2 yang lama
Diantara jalanan yang telah kulewati bersamanya
Dalam kehangatan malam itu
Bersama, merenung dan tersenyum
Hingga ketika kita lepas
Seolah semua menjadi kosong
Berusaha mengulang kembali waktu
Namun yang terjadi hanyalah kesedihan merendam hati
Saat ini
Antara tugu kota hingga beringin tapal batas
Terasakan sendiri dalam keterasingan
Tak mampu lepaskan bahagia
Disekitar ribuan langkah-langkah baru
Malam ini
Begitu pelangi ditumpahkan ke langit
Berlinang pula air mata karenamu
Inilah ksepianku dalam keramaian
Ini pula titik akhir dalam pertemuan kita
Maafkan aku yang mengingatmu
Dalam malam terakhir dari penyesalan tahun ini
Biarkan aku menangisimu dalam detik pergantian ini
Selamat tinggal dongeng lamaku
Semoga takkan pernah kita bertemu lagi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar