By: Arista Putra
Ditempa dalam panasnya api
Dibalut riakan air mendidih
terasah karena besi tua
trukir oleh batu berani
Sungguh elok paras mukanya
Hingga sang pelita takluk akan kilaunya
Ibarat fajar dan senja bersatu di dalamnya
Kecuali diteguhkannya ia untuk bersabar
Maka jadilah ia intan yang bertahtakan emas
Masanya adalah ribuan tahun
Takkan sanggup seorangpun merobek hatinya
Walau ditelantarkan berkali-kali
Namun berkali-kali jualah ia memimpin laga
Satu saja pukulannya, sekaratlah ribuan jiwa
Wahai jiwa yang sekarat dalam penampungan pasir
Apa daya bila kau tak mampu sekeras dan sekokoh dia
tinggal merah yang akan membekas di badan
dan belulang putihpun akan retak dalam debu
Sampai akhir mati bersedu sedan
Ini neraka bagi penentang
Berlarilah sejauh kau bisa
Maka tetap akan terkejar juga rohmu
Tak mungkin bagimu menentang nyawa
Melainkan pasrah, maka terkalahkanlah ia
Tak perlu dilawan dengan api
Tak perlu diteriakkan dengan kayu
Patahkan saja batang dalamnya
Hancurkan peneguhnya
Dan hilanglah sifat serigalanya
Demi batu yang tak mungkin dia tembus
Maka takkan tajam dirinya karena penyakit
Demi air yang tak mungkin dia pisahkan
Maka habis pula nafasnya dalam api
Layaknya sekam yang menjadi abu
Dan saat itu, terbuanglah ia dalam gundukan debu
Termakan oleh penantian usia
Hingga keriput mengiringi parasnya
Dan hatinya yang berkilau, menjadi hitam
Setelahnya maka tiada pula hidup baginya
Sabtu, 05 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar