by: Arista Putra
Diantara bait-bait sunyi tentang malam
Tersembunyikan kata bintang kedalam baris hitam
Tak tertuliskan dan tak terjamah
Namun itu hati yang mencarinya hingga lelah
Ketika malam berganti siang
Tak pernah terlihat hadirnya pendatang
Sampai dengan purnama tiba
Tak tahu dimana berada
Bila kelak datang kapal berlabuh
Ingin berlari hingga jauh
Sampai tiba saat dari Sang Masa
Menyadarkan dalam peluh keringat iba
Kembali dan mencari
Saat waktu telah habis untuk mati
Ketika sesal terbayar hutang
Hingga lelah dibayar berkah
…end…
Tak mampu mengerti rasanya
Ketika perjalanan hanya ingin dirangkai kata
Tidak dengan cerita luar biasa
Tidak juga dengan serangkai bunga
Setiap kesedihan pasti kan menyapa
Sedang kesenangan telah hilang dari raut muka
Sekali lagi, sampai Sang Masa bertitah
Takkan pernah mampu untuk berusaha
Biarkan terkulai lalu bangkit
Mencari jawab walau sedikit
Karena manusia tetaplah manusia
Tak mampu mengerti apa yang di luar dunia.
Sabtu, 05 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar