Sabtu, 05 Februari 2011

Dalam poros diam

by: Arista Putra

Diantara bait-bait sunyi tentang malam
Tersembunyikan kata bintang kedalam baris hitam
Tak tertuliskan dan tak terjamah
Namun itu hati yang mencarinya hingga lelah

Ketika malam berganti siang
Tak pernah terlihat hadirnya pendatang
Sampai dengan purnama tiba
Tak tahu dimana berada

Bila kelak datang kapal berlabuh
Ingin berlari hingga jauh
Sampai tiba saat dari Sang Masa
Menyadarkan dalam peluh keringat iba

Kembali dan mencari
Saat waktu telah habis untuk mati
Ketika sesal terbayar hutang
Hingga lelah dibayar berkah

…end…

Tak mampu mengerti rasanya
Ketika perjalanan hanya ingin dirangkai kata
Tidak dengan cerita luar biasa
Tidak juga dengan serangkai bunga

Setiap kesedihan pasti kan menyapa
Sedang kesenangan telah hilang dari raut muka
Sekali lagi, sampai Sang Masa bertitah
Takkan pernah mampu untuk berusaha

Biarkan terkulai lalu bangkit
Mencari jawab walau sedikit
Karena manusia tetaplah manusia
Tak mampu mengerti apa yang di luar dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...