Minggu, 10 April 2011

Jakarta ..betapa angkuhmu menyayat hatiku

By: Ain Saga

Kususuri gerak nafasmu
denyut jantung yang memikat ribuan mata
berbondong orang datang menghampirimu
tak peduli tua muda
miskin kaya
mereka saling mengagumi
menyandarkan harapan diatas pundak mungilmu

kemana kan kubawa serumpun padi
bila lahan mu kering melulu
tak ada ruang yang hijau perdu
pagar beton jadi tentara angkuhmu

lihat disana sini ada aksi
dan terpatahkan oleh reaksi
beragam warna mencoba berjaya
hidup sebentar menuntut masa

ah jakarta yang kusayangi
mengapa kau tegak berdiri
diantara sampah yang tak habis didiskusi
oleh banyak kepala tingkat tinggi
yang slalu haus jadi budak materi

kususuri jakarta pagi ini
kubawa serumpun padi..
Tak ada lagi lahan lestari
jakartaku bak kota mesin
dan imitasi..

Lalu kemana kuharus pergi..
Udara sudah tak ramah lage
sumber air selalu membawa tragis
bukan solusi
jakarta..
Angkuhmu
sayat roda hidupku
menandingi sukma hati
petinggi negri
yang saban pagi media massa
mengkhotbahi
anak anak teracuni
generasi terbuai dekadensi
orangtua cuma jadi menghamba diri
betapa sakitnya hati terlukai
tak bisa lagi ku komentari
terlalu dalam luka ini
seolah semua menjadi satu tragedi
kotaku
jakartaku
marilah mulai berbenah diri
biarpun semua tlah kusut masai
belum terlambat memperbaiki
hati..
Untuk negri yang abadi...

Kuakan tetap disini
menanti hati bersihmu kembali..
Mavkan jika harus berkata ini
bukan maksud menghakimi
hanya sekedar berempati
karna kucinta negeri ini
indonesiaku yang lestari

1 komentar:

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...