Minggu, 10 April 2011

Dari Sekeping Hati

Dentam perih itu kembali kuterima
Runtut mengalun ikuti ketukan rima
Bahkan tiap jedanya terdengar sama
Ku sambut saja coba bercengkrama

Tak perlu bertanya tentang berapa lama
Aku menjadi bagian dari sebuah drama
Begitu piawai menggubah syahdu irama
Dari sekeping hati yang dipenuhi dilema


Mudahnya menghapus biru dengan seksama
Tak lagi tinggalkan bercak di muka sukma
Membungkam suara luka agar tak bergema
Membusung angkuh menentang paradigma

Terus ucapkanlah cercaan itu sebagai tema
Biar kuresapi rasa sakitnya dengan seksama
Jadikanlah hinaan sebagai pemberian utama
Akan ku simpan layaknya cambuk pertama

Melecut keras jiwa jika menyerah percuma
Agar degup semangat kembali jelas menjelma
Tetap menyungging senyum menuai kesima
Atas luka yang rapi tertutupi sampai akhir drama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...