Sabtu, 16 April 2011

Ketukan Irama Hati

Jauh di dasar kalbu kau membuatku merasa
Dicintai dengan lebih indah dari segumpal asa
Bahkan ketika aku tak lagi bisa mempercayai
Semua senyum dan tegur sapa yang ku jumpai

Masih merupakan tanya bagaimana kau memahami
Menjadikan keringnya tanah hati kembali tersirami
Ditengah baris-baris keterpurukan paling hebat
Engkaulah satu yang mengulur tangan tanpa syarat


Dan saat mereka jenuh dengan keluh kesahku
Kau ada di sisi jiwa untuk setia mendengarku
Memberi waktu bagiku menyelesaikan penuturan
Kemudian menyilang arahku pada sejatinya keikhlasan


Tiada satupun yang benar-benar jadi milik pribadi
Lalu apa hak ku berharap cinta duniawi akan abadi
Bahkan dirimu yang kini menyemai kisah bersama
Tak pernah tau kelak mampu bertahan berapa lama


Berharganya waktu denganmu tak membuatku tamak
Tak lantas ingin menguasai takdir-Nya di atas kehendak
Kau membuka mata ini hingga mampu melihat jelas
Bahwa kita hanya sedang melangkah dijalan berbatas


Terpagari oleh ketetapan-Nya yang telah dipastikan
Tak kan tertukar dimana akhir letak tiap ketetapan
Maka, biar kubuka alur bagi cerita untuk terus mengalir
Pasrah padanya kapan dan dimana cinta kita menemui hilir


Saat ini hanya mampu menyamakan ketukan irama hati
Sembari terus mencoba saling menerima dan mengerti
Merajut doa demi doa agar ikatan ini tak pernah sia-sia
Semoga tetap dalam manis kebersamaan hingga ujung usia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...