By: Ain Saga
Malam semakin berbinar
menjemput sang fajar
bulan cerah
udara menggigit pori
dilangit kamarku
menyalami sepi
tiada ada habisnya
musim kembali menyergap
kemarau
kering menerjang pinusku
semua tak sampai tujuan
hanya berhenti di satu terminal
diam melukis saputan
letih menandingi hati
disana
sepasang mata
menatap seraut wajah
menghela nafas
berharap jarak telah tutup usia
hingga tak ada dinding
sembunyi lagi
angkuh lagi
semuanya
bersinergi dan menyanyi
Sabtu, 16 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar