By; Ain Saga
Malam kian larut
percikkan kelam kabut
hitam dahaga cahaya
serasa hati menagih rahasia
inikah satu pertanda
diri lemah tiada berdaya
telah penuh nafas kuhela
sepi sedih seakan tak sirna
entah mungkin apa terjadi
diriku tak kuasa bertanya lagi
kala mata terpejam
airmata bercucuran
hitungan dosa seakan jadi samudera
tiada kuasa diri merasa papa
Allah..
Mudahkanlah hamba
menyetir segala
susang senang agar hangat dirasa
meski hati selalu cemas membara
galau hati tak boleh bertahta
biarkan semua hilang dan
hinggap di hati menjadi mimpi
atau bait bait kesetiaan semakin tajam
binarkan puji..
Kuharap ini hanya satu sugesti
hanya Allah tempatku bersandar
dalam hidup sebentar..
Ku tak ingin membeli masalah
dengan racun masalah
karena hidup telah demikian susah
susah senang mari nikmati
dan percaya satu hal dengan faqih
hanya Allah tempat mengadu
saat ku jatuh
atau beku
diantara debu waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar