Selasa, 10 Mei 2011

Lazuardi hati kaca

By: ain saga

Kalau kau pernah bermimpi
indah
berharap segalanya jadi nyata
mungkin inilah kisah pecundang
yang tak pernah temukan mimpi

seluruh udara dilangit hati
adalah merah
merah yang bukan amarah
atau dendam pagi yang lesi
namun isyaratkan nyala kalah
seperti bunga dalam belukar
kemana kan beradu kesah
jika kabut selimuti masa
kaki mungil yang mengaduh
sungguh perih kerikil jalan
tempat langkah tajam menghujam
berjalan mencari satu tujuan
namun terhempas aroma pahit kehidupan

kalau kau pernah merasa
luka
mungkin akan sama rasa sakitnya
pada lazuardi hati kaca
tempat kuhias dengan selaksa tawa
namun mengapa gelap seakan bersuara
rindu menerpa hanya dibibir saja
tak ada angin bertiup
bangunkan semangad
hidup segan mati enggan
tak ada nafsu temukan pelukan
harumkan isi hati dengan cahaya
mungkin terlalu dalam kalam
patahkan angan
hancurkan segala rindu dendam
dalam rimbunnya lelah menghujam
matikan kenangan berdesiran

ku berserah dalam garisNya
tak ada setitik asa yang mampu
menghela
separuh nafasku pun turut terbawa
cuaca mendung
sungguh dingin menerpa
lazuardi sukma
tak henti bercerita
tentang rasa yang luar biasa
bentangkan gurat cinta
diudara
hanya maya
fatamorgana
sia sia
tanpa warna
selasih panorama
bumiku luka
namun tak ada roman terbaca
kecuali lewat darah syairmu
menakar rindu
tak kunjung menyatu
sedang lazuardiku
pusarakan beku
pendam rindumu
berdebu
setengah pilu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...