Kamis, 19 Mei 2011

Ampuni Aku, Ibu

Selalu ku ulang dalam bagian perkataan
Kususun keping dunia untuk kedamaian
Yang mengelilingimu jatuh bertaburan
Dan tak ada setitik celah tetes kesedihan
Namun, bagaimana ku tebus satu kesalahan
Adakah artinya jika ku ungkap penyesalan
Deru keegoisanku tampak tak termaafkan
Begitu saja menentukan sebuah pilihan

Kini, kurasakan pilu dalam tiap nafas
Saat kepedihan hatimu tergambar jelas
Ibu, telah salah lajur mimpi yang kuretas
Nyatanya menoreh sakit lantas membekas
Tapi semua terlanjur jauh melaju lekas
Tak bisa lagi genggaman ini aku lepas
Perih dikalbu ini makin menghujam keras
Ketika airmatamu biaskan duka tanpa batas

Ampuni aku yang tak pernah tau berat langkah
Membuat engkau begitu sering mengulum susah
Menjadikan inginku terus meraja tanpa terbantah
Membiarkan egoku meninggi kepuncak membuncah
Andai kumenangi waktu, kan coba palingkan arah
Membawamu kembali pada senyuman berlimpah
Mestinya mengerti disanalah bahagiamu kan merekah
Ditempat itu satu yang dapat kau sebut sebagai rumah

Ibu, pahami benar betapa sesak kau menahan rindu
Pada mereka yang setia menuang tawa semanis madu
Sebab disini, hari berlalu selalu berpayung sendu
Kesepian pun ikut memberi warna jadi penuh padu
Kumohon lantunkan lagi nada kesabaran nan merdu
Agar mimpi menjulang langit tak hanya setinggi perdu
Nantikan aku menyempurnakan cita hingga jadi pandu
Untuk kita pulang lagi, membuang darimu pahit empedu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...