BY: Ain Saga
Langit pagi hampir pergi
tinggalkan musim berbaur kenangan
mengisi catatan diari hati
tak kunjung padam
antara sejuk sepi dan tumpukan
file dalam memori
saling berkejaran
berpelukan
berdentangan
ciptakan rinai harapan
menuju waktu jeda
dan aku tergesa
memahat relief cita
kan kugantung
dengan bingkai nirwana
deru yang ciptakan serpihan
nafas hidup
hidup sesalkan tanya
biaskan roda tanya
apakah langkah ini telah tercipta
tanpa ada hati yang terluka
deru menderu
biduk jalanku
mengarungi seribu titian
kadang pahit langkah terkalahkan
namun kerap cahaya datang berbinar
biarkan ku nikmati indahnya
waktu
kupuja dalam nafas ikhlasku
biarkan kubawa segala dahan cubaan
untuk tumbuh dalam dekapan alam
bila saat nanti malam bergemintang
lekuk senyumku
membayang bimbang
ijinkan ku bersandar di dalam
pelukan waktu
yang memberi ilham
tanpa pernah terlahir kata berbilang
kuncup kuncup yang merekah
menemani biduk jalanku
sampai semua kuraih dengan
tersedu
ku akan tetap jalani
dengan doa setulus kalbu
dan rautan hati bertalu
bergerak dalam waktu
ku tetap kan jalani
seputih hatiku menapaki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar