By: Ain Saga
Senyuman mungil
kubagikan pada semesta
tempat segala hal kutempa
tanpa terasa
mengalir seperti sungai
menawan laksana awan
mengerjap damai.bagaikan gemintang
menyaput gelap malam
yang kini telah hilang.sembunyi sampai waktunya kembali bertandang..
Kini kuberjalan lagi
kuresapi semua detik yang membawaku berimaji
bermimpilah sebanyak kau suka
hadapi segala rimba
dengan sepenuh asa
jangan takut kalah dan derita
seyogjanya kitalah ksatria
bangunkan jiwa yang lemah dan aniaya
mari satukan ikatan
damai dalam keindahan harmoni alam
karena hidup tak pernah berpaling
hati kitalah yang kadang kerap bermain
antara dusta cinta dan airmata
kita rapuh mengakuinya
kita pongah berseterunya
kita congkak dengan anugerahNya
lalu untuk apa kita berfoya
jika nanti pun kita menjadi fana
lalu tiada.
Sungguh kunikmati senyumku
di pagi ini
dengan indah dan serasi
Minggu, 08 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar