Sabtu, 14 Mei 2011

Ditengah Hujam Keras Bimbang

Meyakinkanmu, ditengah hujam keras bimbang
Percuma saja bila sangsi dihatimu seterjal karang
Tak kan sanggup ku buka layar agar terkembang
Sebelum dayung diayunkan pun sudah terhadang


Dalam kotak kaca yang terbalut panjang selendang
Kuletakkan hati, berharap tak kan lagi meradang
Sebab telah cukup deras airmata terus berlinang
Mencoba berlindung bukan sembunyikan arang


Haruskah coba kau sibak penutupnya melintang
Namun kupastikan tak jua berubah alur merentang
Bisakah tanpa melihat kau dengar jiwaku berdendang
Tak usah hiraukan yang tampak dibawah sinar terang


Rasa ini kubebaskan tak sekalipun berupaya ku kekang
Berhias doa, selayak pintamu pada Sang maha Penyayang
Lalu apakah yang masih tertera sebagai suatu yang kurang
Setelah berkali kusiratkan segenap isi hati disetiap ruang


Tak terabakah butir harap yang terangkai pada seutas benang
Berisikan impi ku tuk mengarung luasnya laut terbentang
Bersamamu, hanya dengan dirimu penuhi waktu berselang
Menutup semua celah bagi kelam hari-hari dulu tuk terulang


Cukupkanlah saja sederet tanya agar tawa tak menghilang
Hapus guratan keraguan diatas lembar yang kini kau pegang
Biar tak karam biduk kecil ini dalam pelukan gelombang
Hingga pada batas pencarian nanti kita dapat kembali pulang


Dimuka bebatuan dekat pantai persis satu samudera seberang
Akan ku buat pahatan penuh cerita tiada lain hanya kasih sayang
Berjajar rapi membentuk kesungguhan yang bisa kau pandang
Hingga penghujung usia kita pun tak kan pernah jadi usang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...