Sabtu, 14 Mei 2011

DIHATIMU KULABUHKAN RINDUKU

Detak laju waktu bagaimana agar dapat ku buat berhenti
Inginkan kembali kendali penuh atas asa, tak dimengerti
Harapkan seperti murai terbang dari sangkar kunci mati
Ada celah disana, dikelilingi keindahan tuk bisa ditempati
Tak ubahnya hendak menahan gemuruh tanya tuk terganti
Ikrar ataukah ingkar yang menutup akhir perjalanan nanti
Menerima pula kebenaran tentang luluhnya angkuh di hati
Untukmulah kini nyatanya, tiap bait ku susun dengan arti

Keraguan tumbuh disela cinta yang tlah sepenuhnya merekah
Ujungnya belum jadi sebuah kepastian yang tak kan terbantah
Lirih pintaku terucap ribuan kali agar bahagia tetap singgah
Antara jutaan aksara di catatan hidup kita yang abadikan kisah
Bila keyakinan telah kujabarkan semua dengan cara yang salah
Ulurkan jemarimu itu dengan tinta sebagai seorang pembenah
Haluskan jiwaku dengan tutur lembut seorang penuntun arah
Kau, pelipur lara yang memberi penawar segala bentuk gundah
Akankah tetap utuh janji itu setelah terbentang jarak pemisah
Nian jauh raga kita berdiam hingga menggugah hembus resah

Rinduku, mengalun bersama melodi sendu membawa makna
Iris kesepianku sendiri tanpamu demi mimpi bisa terlaksana
Nuraniku, terbalut harapan akan kesetiaanmu menanti disana
Disini aku pun tetap kuat mengikat hati agar tak kan terlena
Urungkan segala hasrat yang mungkin membelokkan rencana
Kembali ke sisi hidupmu kelak, ketika cita teraih sempurna
Utarakan sekali lagi, dihatimu kulabuhkan rinduku membahana

"untuk semua yang kini terpisah jauhnya jarak dari sang kekasih hati.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...