Aku minta karna kupasrah
Bahwa setiap jalan kan kutempuh bahaya
Ketika ombak pun menerjang
Aku tahu kegelapan bahkan kengerian
Suatu sajak karena terlunta
Yang telah amat sangat menunggu mendera jiwa
Dalam kecaman malam
Hingga berakhir pada kicauan gagak hitam
Bukan inginku mati saja
Namun aku tahu akan kematian
Seolak menenggak racun sekonyong-konyongnya
Bahkan pingsan sekonyol-konyolnya
Bukan ku takut menceritakannya
Namun tak ingin ku, orang lain merasakannya
suatu nyanyian menyedihkan
Dari lubuk singgasana hitam
Teriak kematian yang bergema
Sementara nyawa hanya seranting nadi
Kitalah lemah
Namun bersikap kuasa pada dunia
……………..
Sudah dihamparkanNya logam
Sekarang dijadikanNya buta
Buta agama, dunia hingga perkara dewasa
Hidup yang smentara dijadikan lama
Bencana dibuat merana
Menerjang-terjang bagai gelombang perang
Mayat berserakan diantara tulang belulang
Teronggok dimakan setan
Tak habis pikirku
Karena dunia segera hancur
Tak habis gerakku
Karna iblis mengejarku
Agar sampai pada satu kata
Sepakatkan aku pada jahatnya dunia
Agar ku terjerat mati dilempar surga
Dan tak ada lagi manusia dewasa
No pain no game, No brain no sign, No junk no star, No rule no truth
Edited By: Arista Putra
From my friend that’s so crazy about this world.
Selasa, 03 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar